Kewajiban ahlak tentang sosial dengan sesama muslim

Terciptanya kondisi yang kondusif dalam masyarakat, terutama hubungan yang baik dengan sesama muslim, maka setiap orang harus mengetahui hak dan kewajiban masing-masing dalam sosial masyarakat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabada: "Kewajiban seorang Muslim atas Muslim Yang lainnya ada lima: Menjawab salam, Mengunjungi orang yang sakit, Mengiringkan jenazah, Memenuhi undangan, dan menjawab orang yang bersin" (HR. Khamsah)


1. Menjawab Salam
Mengucapkan dan menjawab salam hukumnya berbeda. Kalau mengucapkannya sunnah, sedangkan menjawabnya adalah wajib. Hal itu dapat dimengerti, sebab jika tidak menjawab salam yang diucapkan, tidak hanya dapat mengecewakan orang yang mengucapkan, dapat juga menimbulkan kesalahfahaman. Salam harus dijawab minimal dengan salam yang seimbang, lebih baik lagi jika dijawab dengan salam yang lengkap.
Allah SWT berfirman: "Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu". (QS. An-nisa': 86)

2. Mengunjungi Orang Yang Sakit
Sering mendengar bahwa orang-orang yang beriman itu ibarat satu batang tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit maka yang lainnya pun ikut sakit. Salah satu menerapkan ajaran itu dengan meluangkan waktu untuk mengunjungi saudara muslim yang sakit, bisa jadi dengan kunjungan ini adalah obat yang mujarab bagi si sakit. Dia merasa senang karena masih ada sahabat untuk berbagi duka. "Teman ketawa banyak, teman menangis sedikit"
Dalam hadits qudsi, Rasulullah SAW bersabda: " sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman pada hari kiamat:" Hai anak Adam, Aku sakit, kenapa kamu tidak mengunjungi-Ku? " Anak Adam menjawab, "Ya Tuhan, bagaimana aku akan mengunjungi-Mu sedangkan Engaku adalah Tuhan Semesta Alam ?" Allah berfirman:"Tidakkah kamu tahu bahwa si Fulan hamba-Ku sakit, kenapa kamu tidak mengunjunginya? Tahukah kamu, jika kamu mengunjunginya niscaya kamu akan menemui-Ku disisinya..." (HR. Muslim)

3. Mengiringkan Jenazah (Ta'ziyah)
Apabila ada orang yang meninggal dunia, masyarakat secara kifayah wajib mengurusi jenazah mulai memandikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkannya. Rasullah mengajarkan kepada umat masyarakat untuk dapat mensholatkan dan mengantarkan jenazah ke kuburan bersama-sama. Disamping itu juga mengingatkan kita, cepat atau lambat kita akan mengalaminya, karena setiap orang pasti akan mati, oleh sebab itu bersiap-siaplah untuk menghadapi peristiwa kematian.
Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menyaksikan jenazah lalu ikut menshalatkannya, baginya satu qirath. Dan barang siapa yang menyaksikannya sampai dikuburkan, baginya dua qirath." Ditanyakan orang: "Apa itu dua qirath?" Beliau bersabda:" seperti gunung yang besar (Pahalanya)" (H. Muttafaqun 'Alaih)

4. Mengabulkan Undangan
Undangan sudah menjadi budaya tradisi dalam pergaulan bermasyarakat. Yang mengundang akan kecewa bila undangannya tidak dikabulkan, dan akan lebih kecewa lagi bila yang berhalangan hadir tidak memberi kabar apap-apa. Oleh sebab itu seorang muslim sangat dianjurkan memenuhi berbagai undangan yang diterimanya (menghadiri pengajian, rapat, aqiqahan, tasyakuran, pernikahan dan lain-lai n) selama tidak ada halangan dan acara-acara tersebut tidak bertentangan dengan syariat islam.

Khusus untuk undangan walimahan (Resepsi pernikahan) seorang muslim wajib menghadirinya. Rasulullah SAW bersabda:" Apabila seorang diantara kamu diundang menghadiri walimahan, maka hendaklah dia menghadirinya." (H.Muttafaqun 'Alaih)

Walimahan pada umumnya terjadi sekali dalam hidup seseorang alangkah baiknya jika wajib menghadirinya. Namun ada perasaan kecewa apabila sahabat, saudara dan kenalannya tidak menghadiri undangannya tanpa suatu alasan yang bisa diterima. Apabila tidak bisa hadir sebaiknya kita memberi tahu terlebih dahulu atau belakangan, diiringi dengan permohonan maaf.

5. Menyahuti Orang Bersin
Orang yang bersin disunahkan untuk membaca Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah karena pertanda badan ringan dari penyakit. Dalam Hadits, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang diantara kamu bersin hendaklah dia membaca Alhamdulillah. Hendaklah saudara atau temannya (yang mendengar) mengucapkan kepadanya, Yarhamukallah. Jika dia ucapkan yarhamukallah hendaklah ia mengucapkan yahdikumullah wa yuslih balakum" (HR.Muslim)

Jika orang yang bersin tidak  mengucapkan Alhamdulillah, kita tidak boleh meyahutinya. Rasulullah SAW bersabda:"Jika salah seorang diantara kamu bersin dan mengucapkan Alhamdulillah, maka sahutilah. jika dia tidak membaca Alhamdulillah, jangan sahuti." (HR. Muslim)

Jika ada orang bersin saja ajaran islam menilai itu adalah ibadah, demikian tingginya ajaran islam, padahal itu merupakan hal sepele. sungguh ajaran yang diberikan oleh Allah SWT melalui Rasul-Nya sangat indah. Semua itu agar manusia mempunyai ahlak yang mulia.

(Sumber: Dr.H. Yunahar Ilyas, Lc.,M.A)